Haii guys, apakah kamu tau? 👋
Dulu, dunia pertelevisian Indonesia pernah diramaikan oleh dua Production House (PH) yang sangat legendaris — Genta Buana Paramita dan Amanah Surga Productions (ASP).

#FYI - Keduanya sempat jadi langganan tayangan sinetron di televisi nasional, bahkan jadi tempat lahirnya banyak artis yang kini masih wara-wiri di layar kaca.
🏰 Genta Buana Paramita
Genta Buana adalah PH yang berdiri di bawah tangan dingin Budhi Sutrisno. PH ini terkenal di era 1990-an sampai awal 2010-an dengan deretan sinetron kolosal seperti Angling Dharma, Misteri Gunung Merapi, Mahabharata versi lokal, sampai Kembalinya Raden Kian Santang versi awal.
Meskipun banyak orang sering menertawakan efek CGI dan editan yang "ala kadarnya", justru di situlah daya tariknya. Di masa itu, teknologi animasi dan efek komputer masih terbatas dan biayanya mahal, jadi semua dilakukan dengan kreativitas dan kemampuan seadanya. Tapi jangan salah, hasilnya tetap ikonik dan melekat di ingatan penonton.
Sayangnya, setelah kepergian Budhi Sutrisno pada akhir Oktober 2023, roda Genta Buana mulai berhenti berputar. Tidak ada ahli waris yang melanjutkan usahanya, dan perlahan PH ini resmi tidak aktif lagi. Banyak artis, kru, dan editor yang dulunya besar bersama Genta Buana akhirnya berpindah ke rumah produksi lain — sebagian bahkan banting setir ke dunia lain, seperti berdagang online atau jadi host live dagang Handphone KW.
Bisa dibilang, Genta Buana bukan sekadar PH, tapi juga “sekolah” bagi banyak pemain yang memulai karier dari nol di sana.
🎬 Amanah Surga Productions (ASP)
PH satu ini lahir lebih muda, sekitar tahun 2012, didirikan oleh Saiful (Syaiful) Drajat. ASP sempat mencuri perhatian lewat sejumlah sinetron religi dan drama keluarga yang tayang di SCTV dan Trans7. Gayanya yang lebih modern membuat ASP cepat dikenal sebagai penerus semangat sinetron 2000-an yang sarat pesan moral.
Namun, sekitar tahun 2017, situasi mulai berubah. Setelah SinemArt kembali ke SCTV dan menguasai sebagian besar slot sinetron prime time, ASP kehilangan banyak ruang tayang. Produksinya makin jarang, sampai akhirnya benar-benar berhenti total.
Secara resmi, ASP dibubarkan pada Maret 2025. Saiful Drajat sendiri kini aktif di balik layar sebagai sutradara di MD Entertainment, rumah produksi besar yang menaungi banyak judul sinetron dan film populer.
---
📺 Warisan Dua PH Legendaris
Sekarang, baik Genta Buana maupun ASP tinggal kenangan di hati penonton setia sinetron lokal. Tapi keduanya meninggalkan jejak besar — baik lewat gaya penceritaan yang khas, efek visual yang sederhana tapi penuh niat, maupun aktor-aktor yang tumbuh dari sana.
Mereka jadi saksi betapa kerasnya industri hiburan Indonesia di masa transisi: dari era sinetron kolosal berbiaya terbatas, menuju era digital dengan standar sinematografi tinggi.
Jadi, guys... apakah kamu termasuk yang dulu sering nonton sinetron Genta Buana sore-sore di Indosiar, atau mungkin sinetron ASP di SCTV?